“Berawal dari melakukan perjalanan ke Hutan Bahorok bersama teman-teman dari Angkatan Udara. Pernah melihat Murai Batu di dekat air terjun mengorek-ngorek batu mencari makanan. Saya kira Murai Batu ini makan lumut, tetapi setelah Murainya pergi, kemudian kita bersama turun ke sungai dan dibalik batunya, tenyata ada cacing-cacing kecil.
Jadi secara logika, jika kita berikan makanan untuk Murai Batu sama seperti di habitatnya, maka kualitas hidup Murai Batu peliharaan kita bisa lebih bagus,” ungkap pria yang kerap dipanggil Om Sulis ini.
Ayah beranak dua ini menambahkan, hasil pengamatan melihat pola kehidupan Murai Batu langsung di dalam Hutan Bahorok. Terutama dari cara makan dan pemilihan pakan yang beragam variasinya, tidak hanya cacing air, udang air tawar, kodok kecil, ikan kecil yang melompat keluar dari permukaan air tetapi juga Cicak Hutan yang berwarna hitam.
Akhirnya Cicak menjadi makanan tambahan alternatif bagi 30 Murai Batu miliknya, khususnya Malaikat Subuh. Om Sulis menjabarkan, bahwa Murai Batu yang sempat memakan Cicak, maka satu jam kemudian Murai Batu tersebut akan membongkar semua suara isiannya. “Alhamdulillah walaupun Murai Batu di rumah tanpa kroto untuk perawatan hariannya. Tetapi Murai Batu yang mau ikut tempur, maka malam sebelumnya diberikan Cecak yang ukuran badannya kecil saja, agar Murai mudah menelannya,” kata Om Sulis.
Jadi secara logika, jika kita berikan makanan untuk Murai Batu sama seperti di habitatnya, maka kualitas hidup Murai Batu peliharaan kita bisa lebih bagus,” ungkap pria yang kerap dipanggil Om Sulis ini.
Ayah beranak dua ini menambahkan, hasil pengamatan melihat pola kehidupan Murai Batu langsung di dalam Hutan Bahorok. Terutama dari cara makan dan pemilihan pakan yang beragam variasinya, tidak hanya cacing air, udang air tawar, kodok kecil, ikan kecil yang melompat keluar dari permukaan air tetapi juga Cicak Hutan yang berwarna hitam.
Akhirnya Cicak menjadi makanan tambahan alternatif bagi 30 Murai Batu miliknya, khususnya Malaikat Subuh. Om Sulis menjabarkan, bahwa Murai Batu yang sempat memakan Cicak, maka satu jam kemudian Murai Batu tersebut akan membongkar semua suara isiannya. “Alhamdulillah walaupun Murai Batu di rumah tanpa kroto untuk perawatan hariannya. Tetapi Murai Batu yang mau ikut tempur, maka malam sebelumnya diberikan Cecak yang ukuran badannya kecil saja, agar Murai mudah menelannya,” kata Om Sulis.
0 Response to "Cicak Extra Fooding Untuk Murai Batu Ala Om Sulis"
Posting Komentar